Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) kembali mencatatkan sejarah baru dengan prestasi luar biasa yang diraih oleh salah satu dosen terbaiknya, Prof. Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd. Pada usia 38 tahun 9 bulan, Dr. Tuatul berhasil meraih gelar Profesor di bidang Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Vokasional, menjadikannya sebagai profesor termuda se-Politeknik Indonesia dan guru besar pertama dalam sejarah Poltekba. Capaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan vokasi di Poltekba serta di Indonesia.
Prof. Dr. Tuatul Mahfud dikenal sebagai akademisi dengan spesialisasi dalam riset yang mendalam terkait dengan career development, vocational behaviour, work-based learning, dan pelatihan vokasi. Perjalanan kariernya yang penuh inspirasi dimulai dari keluarga sederhana di Kudus. Merantau ke Jakarta sejak kecil, Prof. Dr. Tuatul menyadari bahwa peran kedua orang tuanya, khususnya ibundanya, menjadi motivasi utama dalam meraih sukses hingga saat ini. Beliau tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga aktif berperan dalam riset yang relevan dengan dunia vokasi yang terus berkembang.
Sebelum mengabdi di Poltekba, Prof. Dr. Tuatul memulai kariernya sebagai guru di SMKN 30 Jakarta serta terlibat dalam program Pendidik untuk Pendidikan Anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia. Kini, selain menjabat sebagai Wakil Direktur I Bidang Akademik di Poltekba, beliau juga mengajar di Program Studi D4 Pengelolaan Perhotelan, Jurusan Pariwisata. Karier akademiknya sebelumnya mencakup berbagai posisi strategis, antara lain Ketua Senat, Sekretaris Jurusan Pariwisata, Kaprodi Tata Boga, hingga Kasubbag Perencanaan. Pengalamannya yang luas di dunia pendidikan dan administrasi semakin memperkuat posisi Prof. Dr. Tuatul sebagai figur sentral dalam pengembangan pendidikan vokasi di Poltekba.
Kontribusi terhadap Pendidikan Vokasi dan Keterampilan di Poltekba
Sebagai seorang akademisi yang berkomitmen terhadap pengembangan pendidikan vokasi, Prof. Dr. Tuatul sangat percaya bahwa pendidikan vokasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan industri dan teknologi yang semakin dinamis. “Pendekatan upskilling, reskilling, dan cross-skilling menjadi kunci untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten tetapi juga fleksibel dan inovatif. Dengan strategi ini, pendidikan vokasi dapat menjadi pilar strategis dalam membentuk tenaga kerja yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Dr. Tuatul.
Pendidikan vokasi, menurutnya, harus mempersiapkan tenaga kerja untuk dapat beradaptasi dengan tantangan yang dibawa oleh globalisasi, perkembangan teknologi, dan transformasi industri. Untuk itu, pengembangan kurikulum yang mengedepankan aspek praktikal dan berbasis industri menjadi sangat penting. Selain itu, Dr. Tuatul juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia industri untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Di tengah upaya Poltekba untuk menjawab tantangan tersebut, program-program seperti Ecotech Fusion Campus menjadi contoh nyata bagaimana kampus ini merespons perubahan zaman. Ecotech Fusion Campus bertujuan untuk menciptakan kolaborasi antara pendidikan, teknologi, dan industri untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Di sini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu teori, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan di dunia industri, termasuk dalam bidang teknologi ramah lingkungan dan industri digital.
Apresiasi dari Pimpinan Poltekba
Atas pencapaian gemilang, Dr. Emil Azmanajaya, S.T., M.T, Direktur Poltekba, menyampaikan rasa bangga dan penghargaan yang tinggi. “Kami mengucapkan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. Tuatul Mahfud atas pencapaian luar biasa ini. Ini adalah tonggak sejarah yang menjadi inspirasi bagi kami semua untuk terus berkontribusi dalam pendidikan vokasi dan terus berinovasi demi kemajuan bangsa,” kata Dr. Emil Azmanajaya.
Lebih lanjut, Dr. Emil juga memberikan apresiasi kepada dua dosen lainnya, Dr. Ir. Randis, S.T., M.T, dan Nuryanti, S.T., M.T, yang juga meraih jabatan akademik Lektor Kepala. Dengan tambahan Profesor dan Lektor Kepala di Poltekba, Dr. Emil berharap kualitas tridharma perguruan tinggi—yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—akan semakin kuat. Kehadiran profesor dan lektor kepala ini juga diharapkan membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih luas di tingkat nasional maupun internasional, khususnya dalam pengembangan program-program berdampak yang relevan dengan kebutuhan industri.
Poltekba kini semakin mengukuhkan dirinya sebagai institusi pendidikan vokasi yang berperan aktif dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di dunia global. Salah satu langkah besar yang diambil adalah dengan memperkenalkan konsep Ecotech Fusion Campus. Konsep ini mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, transformasi digital, dan pendidikan vokasi dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Para mahasiswa Poltekba tidak hanya akan dilatih dalam bidang keterampilan teknis, tetapi juga diberdayakan untuk menciptakan solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kemajuan industri.
Di era yang terus berkembang, Poltekba berkomitmen untuk tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar, tetapi juga mengembangkan karakter dan mentalitas kewirausahaan pada mahasiswa, sehingga mereka tidak hanya siap bekerja tetapi juga siap berinovasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Biodata Singkat Dr. Tuatul Mahfud
- Nama Lengkap: Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd
- Tanggal Lahir: 1986, Kudus
- Pendidikan:
- S1 Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Jakarta (Lulus 2008)
- S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Yogyakarta (Lulus 2011)
- S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Yogyakarta (Lulus 2020)
- Masa Pengabdian di Poltekba: 12 tahun 7 bulan sejak Desember 2012
Dr. Tuatul Mahfud telah mengabdi di Poltekba selama lebih dari 12 tahun, dengan dedikasi penuh dalam dunia pendidikan vokasi. Sebagai seorang pengajar, peneliti, dan pemimpin akademik, beliau telah banyak berkontribusi dalam pengembangan kurikulum dan program pendidikan yang sesuai dengan tuntutan industri.