Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dua tim mahasiswa kampus vokasi kebanggaan Kota Minyak berhasil menembus seleksi ketat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Futuristik Tertulis 2025, yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan inovasi mahasiswa Poltekba mampu bersaing di tingkat nasional, sekaligus menunjukkan kontribusi kampus dalam menghadirkan solusi cerdas dan berdampak bagi masyarakat serta pembangunan berkelanjutan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata konsistensi Poltekba dalam mendorong ide kreatif dan solutif mahasiswa, sekaligus menegaskan peran kampus dalam Program Kampus Berdampak dan visi EcoTech Fusion Campus: Transforming Today, Sustaining Tomorrow.
Dua artikel ilmiah yang lolos mengangkat isu strategis terkait pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana. Artikel pertama, berjudul Pelestarian Ekosistem Laut Melalui Autonomous Robots dan Intelligent Drones Berbasis Artificial Intelligence dan Remote Sensing Satellite untuk Pengelolaan Berkelanjutan, dipimpin oleh Nabila Ramadani dengan anggota Alya Salsabila, Dinar Abhista Pramutia, Indri Septia Amanda, dan Aninda Ratu Aisyah, seluruhnya mahasiswa Program Studi Akuntansi Perpajakan Poltekba.
Artikel kedua berjudul Biosmart IoT-Pave: Integrasi Underground Biofilter dan IoT-Driven Road Monitoring System untuk Optimalisasi Drainase dan Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan, diketuai Rangga Bagaskara dengan anggota Alfaruqi, Fendy Handoyo, dan Muhammad Arkaan, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Poltekba.

bersama Dosen Pembimbing
Dosen pendamping kedua tim, Desak Made Ristia Kartika, S.Pd., M.Sc., menyampaikan apresiasi atas prestasi mahasiswa. “Ini adalah tahun ketiga berturut-turut saya mendampingi tim Poltekba yang berhasil lolos PKM. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Poltekba mampu bersaing di tingkat nasional, baik di level vokasi maupun perguruan tinggi seluruh Indonesia. Harapan kami, tahun ini Poltekba dapat melangkah lebih jauh hingga ke ajang PIMNAS,” ujarnya.
Kompetisi tahun ini menuntut kreativitas tinggi karena melibatkan peserta dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kedua gagasan mahasiswa Poltekba menunjukkan relevansi yang kuat dengan tantangan pembangunan nasional. Biosmart IoT-Pave menghadirkan inovasi sistem drainase bawah tanah terintegrasi IoT untuk mengurangi genangan akibat curah hujan ekstrem serta memperkuat ketahanan infrastruktur transportasi. Sementara Pelestarian Ekosistem Laut memanfaatkan artificial intelligence, robot otonom, drone cerdas, dan citra satelit untuk mendeteksi kerusakan ekosistem laut, wilayah rawan pencemaran, dan dampak perubahan iklim, sebagai dasar pengambilan keputusan pengelolaan lingkungan.
Keberhasilan ini sejalan dengan visi Poltekba sebagai EcoTech Fusion Campus, yang menekankan pada inovasi teknologi berbasis keberlanjutan dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Prestasi mahasiswa ini juga memperkuat peran Poltekba dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, melalui pengembangan sumber daya manusia unggul, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan global.
“Semoga kedua artikel ini dapat menjadi solusi nyata bagi persoalan bangsa, khususnya di bidang lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, sekaligus memperkuat identitas Poltekba sebagai kampus vokasi yang unggul dan berdampak,” tutup Desak Made Ristia Kartika.